Terkait Pemberhentian Beasiswa, di RDP DPRD Pemkab Tapteng Minta Maaf: Di APBD Perkada ada kami ajukan anggaran untuk 104 orang

Gambar- Ketua DPRD Tapteng, Ahmad Rivai Sibarani saat melakukan RDP dengan Pemkab Tapteng.

TAPTENG, bicarasumut.com || Pemkab Tapteng akhirnya memenuhi undangan DPRD untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait informasi pemberhentian beasiswa berprestasi bagi putra-putri Tapteng yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Bacaan Lainnya

RDP dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Tapteng Ahmad Rivai Sibarani dan dihadiri oleh anggota DPRD dari lintas fraksi.

Mewakili Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, hadir Sekdakab Tapteng Erwin Hotmansah Harahap.

Ketua DPRD Tapteng Ahmad Rivai Sibarani yang dikonfirmasi usai RDP menjelaskan, diawal rapat dia mempertanyakan alasan Pemkab Tapteng menghentikan beasiswa tersebut, apalagi dilakukan terhadap mahasiswa semester terakhir atau semester 8.

Mendengar pertanyaan tersebut kata Rivai, Sekdakab Tapteng Erwin Hotmansah Harahap mengaku heran, darimana para mahasiswa mendapat informasi tersebut. Pasalnya kata Erwin, hingga kini APBD Pemkab Tapteng belum jalan.

Rivai kemudian menjawab pertanyaan Sekdakab Tapteng tersebut, dengan menyebut nama Kasubbag Kesra Tapteng Abdul Hamid Tanjung, sesuai pengakuan para mahasiswa.

“Langsung saya jawab, bahwa mahasiswa mendapat informasi itu dari Kasubbag Kesra, Abdul Hamid Tanjung lewat pesan WhatsApp kepada mahasiswa, yang mengatakan bahwa beasiswa prestasi mereka dihentikan karena efesiensi anggaran,” ungkapnya.

Mendengar itu lanjut Rivai, Pemkab Tapteng melalui Sekdakab Erwin Harahap meminta maaf atas kecerobohan Kasubbag Kesra tersebut. Bahkan, Erwin mengungkapkan bahwa pada APBD Perkada tahun ini, Pemkab Tapteng telah mengajukan anggaran untuk 104 orang penerima beasiswa.

Menariknya kata Rivai, menurut pengakuan Erwin, pada masa kepemimpinan Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta, beasiswa tersebut sudah direncanakan untuk tidak dibayarkan. Karena adanya beberapa faktor, diantaranya banyak masyarakat yang mempertanyakan kenapa anaknya yang juga berprestasi dan dari keluarga kurang mampu tidak pernah mendapat kesempatan menjadi penerima beasiswa.

Kemudian, jumlah penerima beasiswa berubah dari tahun ke tahun dan juga tidak sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kemensos.

Untuk Tahun 2021 penerima beasiswa berjumlah 124 orang. Tahun 2022 turun menjadi 107 orang, karena ada yang tidak memenuhi persyaratan baik itu menyangkut IP dan disiplin penerima.

Sementara untuk Tahun 2023 dan 2024 naik di angka 192 orang.

Seharusnya kata Sekdakab pada RDP tersebut, jumlah penerima tidak boleh bertambah, namun boleh berkurang, karena ada yang tidak sanggup.

“Saya juga pertanyakan tadi kepada Sekda kenapa bisa bertambah penerima beasiswa itu. Sekda berjanji akan melakukan pengecekan. Dan terhadap 104 orang penerima ini saya tegaskan tadi, saya akan turun ke lapangan melakukan pengecekan apakah benar-benar dari keluarga tidak mampu. Kalau memang ada dari keluarga mampu, kita pastikan dicoret,” tegas Rivai.

Politisi NasDem ini kemudian menegaskan kepada seluruh masyarakat Tapteng bahwa tidak ada pemberhentian beasiswa.

“Kepada para mahasiswa dan orang tua, kami sudah buktikan janji kami untuk mempertanyakan hal ini, dan hasilnya tidak ada pemberhentian beasiswa. Tetaplah semangat belajar meraih cita-cita untuk turut membangun Tapteng ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabag Kesra Setdakab Tapteng, Kambaudin Siregar usai RDP yang dikonfirmasi wartawan, juga memberikan permohonan maaf dan penjelasan bahwa tidak ada pemberhentian beasiswa untuk mahasiswa berprestasi apalagi untuk semester 8.

Dia juga membenarkan bahwa pihaknya tahun 2024 telah mengusulkan anggaran beasiswa untuk 104 orang penerima di tahun ini. (ril/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *