Gambar- Ketua umum CMMI Anggiat Marito Saat Menyerahkan Berkas Laporan di Kantor Kejaksaan Negeri Sibolga
SIBOLGA, bicarasumut.com | Puluhan massa yang tergabung dalam organisasi Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) Sibolga-Tapanuli Tengah menggelar aksi demo di depan kantor Kejaksaan Negeri Sibolga, Kamis (3/10/2024).
Dalam orasinya, mereka meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Sibolga untuk mengungkap dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kantor Inspektorat Sibolga berupa kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) yang diduga fiktif.
Data tersebut kata Ketua umum CMMI Anggiat Marito dalam orasinya sesuai dengan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kuat dugaan kita telah terjadi kegiatan bimtek fiktif di Inspektorat Sibolga dari hasil temuan BPK senilai Rp377.000.000,” kata Anggiat Marito dengan mengenakan pengeras suara didepan kantor Kejari Sibolga.
Anggiat menjelaskan bahwa kegiatan Bimtek tersebut hanya formalitas belaka, yang tidak pernah dilaksanakan, namun anggarannya tetap dikeluarkan.
Selain dugaan Bimtek Fiktif, CMMI juga mengungkap dugaan Pungutan Liar yang dilakukan oleh Inspektorat terhadap para Kepala Sekolah.
Pungli tersebut menurut Ilham selaku Koordinator Lapangan menimpali dalam orasinya, telah membebani para kepala sekolah dan mengganggu operasional pendidikan di Kota Sibolga
“Kami meminta transparansi! Dugaan kegiatan bimtek fiktif dan pungli ini harus diusut tuntas demi keadilan dan kemaslahatan publik,” tukas Ilham.
Dugaan korupsi ini kata Ilham telah mencederai integritas pelayanan publik yang berdampak buruk terhadap kepercayaan masyarakat.
Mereka berharap agar proses hukum dapat berjalan transparan dan tanpa intervensi pihak manapun, sehingga kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Kota Sibolga dapat dipulihkan.
Amatan, aksi damai tersebut berlangsung tertib dan dijaga ketat oleh aparat keamanan.
Usai menyampaikan orasinya, CMMI kemudian diterima oleh pihak Kejaksaan dan menyerahkan berkas laporan dugaan korupsi yang terjadi di Inspektorat Sibolga. (red)





